recent posts
    Aangedryf deur Blogger.

    Random Template

    Trending Template

    Popular Template

    Recent Post

    Comments

recent comments

May Day, Aliansi Mahasiswa Papua ikut berdemo di depan Gedung Sate

Aksi Demo AMP Bandung@
Bandung - Di tengah ribuan aksi demo buruh, sekitar lima puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua juga melakukan aksi demo  menuntut kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri rakyat Papua. Mereka berdemo di halaman depan Gedung sate Bandung, Rabu (1/5/2013).

Hari ini, 1 Mei 2-13 bertepatan dengan peringatan 50 tahun (1/5/1963–1/5/2013) aneksasi Papua ke dalam Indonesia. Untuk itu, pada hari ini yang bertepatan dengan peringatan hari buruh internasional, Aliansi Mahasiswa Papua di Jawa Barat, yang diwakili juru bicara AMP, Wenas, menuntut kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri rakyat Papua.


Dikatakan, 1 Mei 1963 merupakan awal pendudukan Indonesia di Tanah Papua dari penyerahan kekuasaan dari pemerintah sementara PBB ( UNTEA) kepada Indonesia. Hal ini sesuai dengan perjanjian New York 15 Agustus 1962, Indonesia ditugaskan untuk membangun sambil mempersiapkan pelaksanaan Act of Free Choice (tindakan pilih bebas) atau Self Determination (Penentuan Nasib Sendiri).

Selain kebebasan, mereka juga menuntut agar Tarik Militer ( TNI-Polri) dari seluruh tanah Papua. Wenas  mengungkapkan, kenyataannya sejak 1963 hingga 1969, pemerintah Indonesia menempatkan ribuan militer. Dengan kekuatan militer, Indonesia melakukan berbagai operasi militer baik di daerah pesisir mapun pegunungan Papua. Ratusan ribu rakyat Papua tewas akibat kekejaman militer (TNI-Polori) Indonesia. Kekejaman TNI-Polri Indonesia terus berlanjut hingga dewasa ini, pembunuhan terhadap Theis eluay, Mako Tabuni, Huber Mabel serta kasus Biak berdarah, Abepura berdarah, Wamena dan kasus-kasus kejahatan kemanusiaan tidak tuntas diselesaikan oleh Indonesia.

Tidak hanya itu saja, dalam demonstrasi itu, mereka meminta pemerintah tegas dalam tindak eksploitasi di tanah Papua. Mereka meminta seluruh perusahaan milik kaum imperialis Freeport, BP, LNG Tangguh, Corindo, Medco dan lain-lain ditutup karena telah melakukan eksploitasi secara besar-besaran.

“Untuk itu, sekali lagi kami ( AMP-red) tegaskan, bahwa aksi damai ini sengaja kami lakukan sebagai bentuk perlawanan atas penjajahan, penindasan dan penghisapan oleh Indonesia dan tuannya Imperialisme atas rakyat Papau,” tegasnya. @husein


Sumber: LENSAINDONESIA.COM:

Related Posts

Geen opmerkings nie:

Leave a Reply