![]() |
Aksi Demo AMP Bandung@ |
Hari ini, 1 Mei 2-13 bertepatan dengan peringatan 50 tahun (1/5/1963–1/5/2013) aneksasi Papua ke dalam Indonesia. Untuk itu, pada hari ini yang bertepatan dengan peringatan hari buruh internasional, Aliansi Mahasiswa Papua di Jawa Barat, yang diwakili juru bicara AMP, Wenas, menuntut kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri rakyat Papua.
Baca juga: May Day, Ribuan buruh gelar aksi di depan Gedung Sate Bandung dan Ratusan Buruh dan Petani 'Serbu' Gedung Sate
Selain kebebasan, mereka juga menuntut agar Tarik Militer ( TNI-Polri) dari seluruh tanah Papua. Wenas mengungkapkan, kenyataannya sejak 1963 hingga 1969, pemerintah Indonesia menempatkan ribuan militer. Dengan kekuatan militer, Indonesia melakukan berbagai operasi militer baik di daerah pesisir mapun pegunungan Papua. Ratusan ribu rakyat Papua tewas akibat kekejaman militer (TNI-Polori) Indonesia. Kekejaman TNI-Polri Indonesia terus berlanjut hingga dewasa ini, pembunuhan terhadap Theis eluay, Mako Tabuni, Huber Mabel serta kasus Biak berdarah, Abepura berdarah, Wamena dan kasus-kasus kejahatan kemanusiaan tidak tuntas diselesaikan oleh Indonesia.
Tidak hanya itu saja, dalam demonstrasi itu, mereka meminta pemerintah tegas dalam tindak eksploitasi di tanah Papua. Mereka meminta seluruh perusahaan milik kaum imperialis Freeport, BP, LNG Tangguh, Corindo, Medco dan lain-lain ditutup karena telah melakukan eksploitasi secara besar-besaran.
“Untuk itu, sekali lagi kami ( AMP-red) tegaskan, bahwa aksi damai ini sengaja kami lakukan sebagai bentuk perlawanan atas penjajahan, penindasan dan penghisapan oleh Indonesia dan tuannya Imperialisme atas rakyat Papau,” tegasnya. @husein
Sumber: LENSAINDONESIA.COM:
Geen opmerkings nie: